Arung Jeram

Selasa, 08 Februari 2011 , Posted by khatulistiwa ft uniga at 11.10

 

Aba-aba & Cara Penanggulangan Kecelakaan

Bentuk aba-aba yang singkat

  1. Maju : Semuanya mendayung kedepan
  2. Mundur : Semuanya mendayung kebelakang
  3. Kanan Kuat : Awak bagian kanan mendayung dengan kuat dan awak bagian kiri mendayung biasa
  4. Kiri kuat : Kebalikan dari kanan kuat
  5. Kanan Balik : Arah perahu dibelokan ke kanan, awak bagian kanan mendayung balik, awak bagian kiri mendayung maju
  6. Kiri Balik : Kebalikan kanan kuat
  7. Geser Kanan : Awak bagian kanan mendayung ambil dan awak sebelah kiri mendayung buang
  8. Geser Kiri : Kebalikan dari geser kanan
  9. Berhenti : Semua awak berhenti mendayung dan kemudian dipegang oleh kapten/dua orang yang ada di belakang

Kecelakaan Dan Cara Penanggulangannya

   1. Terlempar dari perahu
      Saat terlempar ke air pertama adalah berusaha untuk tetap tenang, melihat situasi sekitarnya dan jangan bergerak untuk menghindari banyak tenaga yang terbuang percuma. Seandainya perahu dekat dan bisa terjangkau, usahakan berenang ke arah perahu dan pegang tali pengaman samping sebelum naik. Bila perahu jauh, aliran deras dan banyak batu yang menonjol ke permukaan, sehingga tidak bisa berenang kepinggir, usahakan bagian depan badan menghadap ke hilir dan bahu menghadap kearus air, kedua kaki lurus ke depan dan gerakan tangan dibelakang mengayuh pelan-pelan untuk keseimbangan. Jika aliran relatif tenang barulah berusaha berenang kearah pinggir atau ke perahu.
   2. Perahu terbalik
      Usahakan menjangkau perahu dan naik keatasnya. Jika arus atau gelombang masih besar tetaplah bertahan di atas perahu yang terbawa arus. Setelah arus tenang usahakan mendayung atau membawa perahu ke pinggir, barulah perahu dibalik kembali. Bila terlepas dari perahu dan masih bisa menjangkau perahu, usahakan berenang kearah perahu.
   3. Perahu Tersangkut Batu
      Semua awak pindah ke bantalan perahu yang tersangkut di batu agar perahu tidak terlipat kedalam air.

Perlengkapan Arung Jeram

   1. Perahu
          * Kayak, yang berbentuk lancip bagian depan dan belakangnya. Perahu ini tertutup dengan satu orang pendayung yang duduk dengan 2 kaki lurus ke depan, pinggang tertutup bahan kedap air sehingga air tidak masuk ke dalam perahu
          * Canoe, berbentuk lancip tetapi bagian atas terbuka dan lebih besar dari kayak. Dikendalikan olehsatu atau dua orang yang duduk dengan kaki dilipat kebawah tempat duduk, menggunakan dayung satu bilah. Panjangnya bervariasi antara 3.5 – 6m, lebarnya antara 60 – 1m.Terbuat dari kayu, kanvas alumunium, plastik ataupun fiberglas.
          * Cataraf, perahu yang terbuat dari dua atau empat tabung karet berisi udara yang diikat atau disatukan. Dikendalikan oleh empat sampai enam orang yang duduk pada bantalnya.
            LCR (Landing Craft Rubber), perahu ini biasanya digunakan oleh Angkatan Laut untuk pendaratan pasukannya ke pantai.
          * Riverboat, perahu ini berbentuk oval yang kedua ujung depan dan belakang lebih tinggi. Jenis ini yang paling layak untuk ORAD, karena dilengkapi dengan Self Bailler. Dimana apabila perahu penuh air, maka air tersebut dapat keuar dengan sendirinya. Keunggulan lainya adalah lebih lincah bila dibandingkan dengan jenis lainnya, karena depan dan belakanghampir sama.
   2. Pompa
      Pompa terdiri dari dua macam yaitu pompa tangan dan pompa kaki
   3. Repair Kit
      Terdiri dari : Lem, benang, nylon, jarum jahit, bahan penambal
   4. Tali Penyelamat
      Berfungsi untuk menolong anggota yang terlempar dari sungai
   5. Kantong Kedap Air (dry bag)
      Digunakan untuk menyimpan kamera, obat – obatan, makanan dan benda lainya agar tidak terkena air
   6. Carabiner
      Untuk menghubungkan satu alat dengan alat yang lain
   7. Dayung
   8. Helm
   9. Pelampung
  10. Kotak P3K
  11. Peluit

Karakteristik Sungai

Jeram

Bagian dari sungai dimana air mengalir dangan deras dan bertaburan diantara banyak batu dari beragam ukuran dan terdapat arus balik.

4 faktor utama terjadinya jeram :

   1. Volume air
   2. Tingkat kecuraman sungai
   3. Tonjolan dasar sungai
   4. Penyempitan leher penampang sungai, makin sempit makin deras arusnya

Rintangan – rintangan yang harus dikenali :

   1. Longsoran / runtuhan, berupa pecahan batu besar dari runtuhan atau longsoran tebing sungai dan menciptakan lorong lorong di bawah air.
   2. Strainer, adalah sesuatu yang berada tidak jauh dari permukaan air. Biasanya terdapat di lembah yang sempit.Misalnya, pohon tumbang.
   3. Undercut, biasanya terdapat pada tebing di kelokan sungai berupa rongga di bawah air. Orader yang terjebak di dalam undercut ini sangat sulit untuk keluar karena tertahan oleh arus yang sangat kuat.
   4. Entrapman, Terjepitnya kaki di sungai dangkal berarus deras.
   5. Dam
   6. Tongue (lidah air), merupakan awal dari suatu riam sebagai pecepatan arus yang bertuknya kalau dilihat dari atas menyerupai huruf V.
   7. Standing wave (gelombang tegak), gerakan air yang membentuk barisan gelombang, dimana gelombang pertama paling besar.
   8. Hole, stoper ini terjadi akibat adanya batu besar di dasar sungai yang menghalangi aliran sungai di bawah permukaan.
   9. Stoper (gelombang balik), gelombang yang berputar vertikal atau berbalik ke hulu yang disebabkan oleh penurunan dasar sungai.
  10. Eddies (arus balik), arus sungai yang seakan2 berhenti dan berbalik ke arah hulu sungai.
  11. Bend, arus sungai yang keras dan membentur dinding dan pada suatu belokan sebelah luar.
  12. Shallows (pendangkalan), aliran sungai y7ang menjadi lebih cepat dikarenakan adanya pendangkalan dasar sungai, biasanya ditandai oleh riak2 kecil.

Tingkat Kesulitan Sungai

Menurut American white water (AWWA), Tingkat kesulitan sungai terdiri dari beberapa grade:

    * Kelas I (Easy)
      Air sungai relatif mengalir tenag dan kadang2 diiringi riam kecil. Jarang dijumpai rintnagan seperti batu, pusaran air atau air terjun.
    * Kelas II (Novice)
      Arus sungai dengan beberapa ombak kecil yang tidak lebih dari 50 cm. Jarak antar batu besar agak renggang.
    * Kelas III (Intermadiate)
      Riam2nya diiringi gelombang2 yang tidak terduga. Manuver dibutuhkan untuk dapat menghindari batu dan hole.Scouting (pengamatan) perlu dilakukan untuk menentukan lintasan mana yang akan dilalui.
    * Kelas IV (Advanced)
      Jeramnya sulit dan sambung menyambung. Gelombang air pecah tinggi 2 m dengan variasi kelokan cukup tajam dan arusnya lebih liar.Scouting dan manuver cepat dan terlatih sangat diperlukan, karena medan seperti ini potensial untuk kecelakaan..
    * Kelas V (Expert)
      Tingkat kesulitan tinggi. Mempunyai riam2 yang panjang, liar dan sambung menyambung. Arus lebih deras dengan jeram berbahaya ditambah batu2 besar. Dibutuhkan manuver rumit agar dapat melaluinya. Bila terjadi kecelakaan sangat sulit untuk diselamatkan oleh team rescue.
    * Kelas VI (Extrem)
      Kelas ini memiliki tingkat kesulitan dan bahaya yang sangat extrem. Secara umum, kelas ini tidak dianjurkan untuk diarungi.

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar