Gaya mendaki Gunung
Jumat, 20 Juli 2012
, Posted by khatulistiwa ft uniga at 21.27
Dalam dunia pendakian ada 2
(dua) jenis tehnik/taktik/gaya pendakian, ke-dua jenis taktik tersebut lahir di
area pendakian pegunungan yang berbeda. Adalah teknik tersebut :
a.
Himalayan Tactic, tehnik pendakian ini lahir di
kalangan pendaki pegunungan Himalaya di Asia.
b.
Alpine Tactic, tehnik ini lahir di kalangan
pendaki pegunungan Alpine di Eropa.
Himalayan Tactic
Para pendaki gunung di kawasan
Himalaya, menyiasati kesulitan pendakian gunung-gunung di sana yang menjulang
tinggi dengan cara bertahap membangun kemah perantara dan menimbun logistik
berupa perlengkapan, alat-alat pendakian serta bahan makanan, kemudian membangun
kemah berikutnya sebagai perantara, hingga kemah akhir menjelang puncak.
Tehnik ini membutuhkan waktu
pendakian yang lama, peralatan, biaya dan personil yang cukup banyak serta
kekuatan fisik yang sangat prima, sebab dengan gaya himalayan ini, pendaki
mesti naik turun dari kemah induk menuju kemah-kemah perantara hingga menuju
puncak.
Alpine Tactic
Sebaliknya apa
yang dilakukan para pendaki dengan menggunakan gaya Himalayan Tactic, Alpine Tactic yang lahir di kawasan
pegunungan Alpen, dengan puncak-puncak yang “relatif rendah” kisaran 4000-an
meter. Dengan kondisi ini, memungkinkan para pendaki mencapai puncak dengan
sekali jalan tanpa harus membuat kemah-kemah perantara atau pulang pergi dari
kemah induk.
Namun bukan
berarti tehnik ini mudah, para pendaki di haruskan memiliki kemampuan yang
baik, termasuk fisik yang prima. Kemudian
alat dan perbekalan disusun se-efisien mungkin agar ringan dan dapat langsung
diangkut oleh para pendaki menuju puncak. Dengan gaya Alpine, dibutuhkan alat
pendakian, biaya dan waktu yang relatif lebih sedikit.
sumber : www.pendakigunung.com






Currently have 0 komentar: